Permeabilitas Tanah
Jamulya
dan Suratman Woro Suprodjo (1983), mengemukakan bahwa permeabilitas adalah
cepat lambatnya air merembes ke dalam tanah baik melalui pori makro maupun pori
mikro baik ke arah horizontal maupun vertikal. Tanah adalah kumpulan partikel
padat dengan rongga yang saling berhubungan. Rongga ini memungkinkan air dapat
mengalir di dalam partikel melalui rongga dari satu titik yang lebih tinggi ke
titik yang lebih rendah. Sifat tanah yang memungkinkan air melewatinya pada
berbagai laju alir tertentu disebut permeabilitas tanah. Sifat ini berasal dari
sifat alami granular tanah, meskipun dapat dipengaruhi oleh faktor lain
(seperti air terikat di tanah liat). Jadi, tanah yang berbeda akan memiliki
permeabilitas yang berbeda.
Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori dan makin rendah koefisien permeabilitasnya. Berarti suatu lapisan tanah berbutir kasar yang mengandung butiran-butiran halus memiliki harga k yang lebih rendah dan pada tanah ini koefisien permeabilitas merupakan fungsi angka pori. Kalau tanahnya berlapis-lapis permeabilitas untuk aliran sejajar lebih besar dari pada permeabilitas untuk aliran tegak lurus. Lapisan permeabilitas lempung yang bercelah lebih besar dari pada lempung yang tidak bercelah (unfissured).
Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori dan makin rendah koefisien permeabilitasnya. Berarti suatu lapisan tanah berbutir kasar yang mengandung butiran-butiran halus memiliki harga k yang lebih rendah dan pada tanah ini koefisien permeabilitas merupakan fungsi angka pori. Kalau tanahnya berlapis-lapis permeabilitas untuk aliran sejajar lebih besar dari pada permeabilitas untuk aliran tegak lurus. Lapisan permeabilitas lempung yang bercelah lebih besar dari pada lempung yang tidak bercelah (unfissured).
Hukum Darcy menjelaskan tentang kemampuan air mengalir pada rongga-rongga (pori) dalam tanah dan sifat-sifat yang memengaruhinya. Ada dua asumsi utama yang digunakan dalam penetapan hukum Darcy ini. Asumsi pertama menyatakan bahwa aliran fluida/cairan dalam tanah bersifat laminar. Sedangkan asumsi kedua menyatakan bahwa tanah berada dalam keadaan jenuh.
Pengujian permeabilitas tanah dilakukan di laboratorium menggunakan metode Constant Head Permeameter dan Variable/Falling Head Permeameter.
1) Constant Head Permeameter
Uji ini digunakan untuk tanah yang memiliki butiran kasar dan memiliki koefisien permeabilitas yang tinggi.
Rumus :
Q = k.A.i.t
k = (Q.L) / (h.A.t)
Dengan :
Q = Debit (cm3)
k = Koefisien Permeabilitas (cm/detik)
A = Luas Penampang (cm2)
i = Koefisien Hidrolik = h/L
t = Waktu (detik)
2) Variable/Falling Head Permeameter
Uji ini digunakan untuk tanah yang memiliki butiran halus dan memiliki koefisien permeabilitas yang rendah.
Rumus :
k = 2,303.(a.L / A.L).log (h1/h2)
Dengan :
k = Koefisien Permeabilitas (cm/detik)
a = Luas Penampang Pipa (cm2)
L = Panjang/Tinggi Sampel (cm)
A = Luas Penampang Sampel Tanah (cm2)
t = Waktu Pengamatan (detik)
h1 = Tinggi Head Mula-mula (cm)
h2 = Tinggi Head Akhir (cm)
Hukum Darcy menunjukkan bahwa permeabilitas tanah ditentukan oleh koefisien permeabilitasnya. Koefisein permeabilitas tanah bergantung pada berbagai faktor. Setidaknya, ada enam faktor utama yang memengaruhi permeabilitas tanah, yaitu:
1) Viskositas Cairan, yaitu semakin tinggi viskositasnya, koefisien permeabilitas tanahnya akan semakin kecil.
2) Distribusi Ukuran Pori, yaitu semakin merata distribusi ukuran porinya, koefesien permeabilitasnya cenderung semakin kecil.
3) Distibusi Ukuran Butiran, yaitu semakin merata distribusi ukuran butirannya, koefesien permeabilitasnya cenderung semakin kecil.
4) Rasio Kekosongan (Void Ratio) , yaitu semakin besar rasio kekosongannya, koefisien permeabilitas tanahnya akan semakin besar.
5) Kekasaran Partikel Mineral, yaitu semakin kasar partikel mineralnya, koefisien permeabilitas tanahnya akan semakin tinggi.
6) Derajat Kejenuhan Tanah, yaitu semakin jenuh tanahnya, koefisien permeabilitas tanahnya akan semakin tinggi.
Permeabilitas adalah kecepatan masuknya air pada tanah dalam keadaan
jenuh. Penetapan permeabilitas dalam tanah baik vertial makupun horizontal
sangat penting peranannya dalam pengelolaan tanah dan air. Tanah-tanah yang
mempunyai kecepatan permeabilitas lambat, diinginkan untuk persawahan yang
membutuhkan banyak air. Perkiraan kebutuhan air bagi tanaman memerlukan
pertimbangan-pertimbangan kehilangana air dari tanah melalui rembesan ke bawah
dan ke samping. Selain itu bagi daerah berdrainase buruk atau tergenang
memerlukan data kecepatan permeabilitas tanah agar perencanaan fasilitas
drainase dapat dibuat untuk dapat menyediakan jumlah air dan udara yang baik
bagi pertumbuhan tanaman. ( Santun dkk, 1980 )
Permeabilitas berhubungan erat
dengan drainase. Mudah tidaknya air hilang dari tanah menentukan kelas drainase
tanah tersebut. Air dapat hilang dari permukaan tanah maupun melalui presepan
tanah. Berdasarkan atas kelas drainasenya, tanah dibedakan menjadi kelas
drainase terhambat sampai sangat cepat. Keadaan drainase tanah menentukan jenis
tanaman yang dapat tumbuh. Sebagai contoh, padi dapat hidup
1.
Permeabilitas (KHJ) adalah suatu sifat khas media sarang dan sifat geometri
tanah itu sendiri yang menunjukkan kemampuan tanah didalam menghantarkan zat
tertentu melalui pori- porinya
2. Permeabilitas tanah, merupakan pengaruh pada lapisan yang kedap, serta mempengaruhi ketebalan dan nisbah bentotit, itu semua yang sangat menentukan permeabilitas tanah.
2. Permeabilitas tanah, merupakan pengaruh pada lapisan yang kedap, serta mempengaruhi ketebalan dan nisbah bentotit, itu semua yang sangat menentukan permeabilitas tanah.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi permeabilitas
1.
Tekstur tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan antara pasir, liat, dan
debu yang menyusun suatu tanah. Tekstur sangat berppengaruh pada permeabilitas.
Apabila teksturnya pasir maka permeabilitas tinggi, karena pasir mempunyai
pori-pori makro. Sehingga pergerakan air dan zat-zat tertentu bergerak dengan
cepat.
2. Struktur tanah
Struktur tanah adalah agregasi butiran primer menjadi
butiran sekunder yang dipisahkan oleh bidang belah alami. Tanah yang mempunyai
struktur mantap maka permeabilitasnya rendah, karena mempunyai pori-pori yang
kecil. Sedangkan tanah yang berstruktur lemah, mempunyai pori besar sehingga
permeabilitanya tinggi.(Semakin kekanan semakin rendah)
3. Porositas
Permeabilitas tergantung pada ukuran pori-pori yang
dipengaruhi oleh ukuran partikel, bentuk partikel, dan struktur tanah. Semakin
kecil ukuran partikel, maka semakin rendah permeabilitas.
4. Viskositas cairan
Viskositas
merupakan kekentalandari suatu cairan. Semakin tinggi viskositas, maka
koefisien permeabilitas tanahnya akan semakin kecil.
5. Gravitas
Gaya gravitasi berpengaruh pada
kemampuan tanah untuk mengikat air. Semakin kuat gaya gravitasinya, maka
semakin tinggi permeabilitanya.
6. BI dan BJ
Jika BI tinggi, maka kepadatan tanah
juga tinggi, sehingga permeabilitasnya lambat atau rendah.
- Faktor-faktor yang di pengaruhi permeabilitas
1. Infiltrasi
Infiltrasi
kemampuan tanah menghantar partikel. Jika permeabilitas tinggi maka infiltrasi
tinggi.
2. Erosi
Erosi
perpindahan massa tanah,jika permeabilitas tinggi maka erosi rendah
3. Drainase
Drainase adalah proses menghilangnya air yang berkelebihan
secepat mungkin dari profil tanah. Mudah atau tidaknya r hilang dari tanah
menentukan kelas drainase tersebut. Air dapat menghilang dari permukaan tanah
melalui peresapan ke dalam tanah. Pada tanah yang berpori makro proses
kehilangann airnya cepat, karena air dapat bergerak dengan lancer. Dengan
demikian, apabila drainase tinggi, maka permeabilitas juga tinggi.
4.
Konduktifitas
Konduktifitas ias didapat saat kita menghitung kejenuhan
tanah dalam air (satuan nilai), untuk membuktikan permeabilitas itu cepata atau
tidak. Konduktifitas tinggi maka permeabilitas tinggi.
5.
Run off
Run off merupakan air yang mengalir di atas permukaan tanah.
Sehingga, apabila run off tinggi maka permeabilitas rendah.
6. Perkolasi
Perkolasi merupakan pergerakan air di dalam tanah. Pada
tanah yang kandungan litany tinggi, maka perkolasi rendah. Sehingga, apabila
perkolasi rendah maka permeabilitasnya pun rendah.
Permeabilitas tanah memiliki
lapisan atas dan bawah. Lapisan atas berkisar antara lambat sampai agak cepat
(0,20 – 9,46 cm jam-1), sedangkan di lapisan bawah tergolong agak lambat sampai
sedang (1,10 -3,62 cm jam-1).
( N.Suharta dan B. H Prasetyo.2008)
trims atas infonya...^_^
BalasHapusMakasih banyak infonya :D
BalasHapusTugas saya terbantu banget ini :D
Tapi ngerasa diikutin gini sama pointer mousenya ada ekornya panjang :D hahahaha ._.
Makasih.. .
BalasHapusSgat Membantu dan bermanfaat skali :) :D.
Terima kasih ya. Walau belum lengkap, namun sudah lumayan deh. Layak diberi penghargaan.
BalasHapusBerlandaskan materi ini,,,I dan kelompok I jadi juara dalam dalam diskusi ttg permeabilitas tanah.................dangke banya laiiii.....................
BalasHapusGak ada daftar pustaka
BalasHapusGak ada daftar pustaka
BalasHapusgood mantabz
BalasHapusTRIMAKASIH... INFONYA SANGAT MEMBANTU :)
BalasHapusHe njiirz😂
HapusTtttttt
HapusAsu lh
BalasHapusbagus sih.. cuma saran jangan terlalu riweuh, terlalu ramai sama tulisan gerak2 di kursornya ganggu banget
BalasHapusSetuju wkwkwk
HapusTerimaksih... Sangat membantu sekali
BalasHapusbagus sekali, saran saya ditambahkan sumber nya
BalasHapus