SURVEI
DAN EVALUASI LAHAN
“
KLASIFIKASI KESESUAIAN LAHAN PADA BEBERAPA TANAMAN ”
DISUSUN
OLEH :
NAMA : PRASETYO SIAGIA
NIM : D1A009112
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2012
PENDAHULUAN
Evaluasi kesesuaian lahan
dapat didefinisikan sebagai suatu proses penilaian potensi atau kelas
kesesuaian suatu lahan untuk tujuan penggunaan lahan tertentu. Cara menentukan
kelas kesuaian suatu lahan adalah dengan membandingkan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh tipe penggunaan lahan yang kemudian diterapkan sesuai dengan
karakteristik lahan yang akan digunakan. Dengan demikian maka dapat diketahui
tingkat/kelas kesesuaian lahan tersebut dengan tipe/jenis penggunaannya.
Evaluasi kesesuaian lahan sangat penting peranannya dalam konteks sumberdaya
lahan, selain dapat mengoptimalkan pemanfaatan lahan juga dapat menekan
terjadinya kerusakan lahan dan lingkungan.
Evaluasi lahan untuk komoditas
pertanian dan pertanian adalah penilaian potensi atau kelas kesesuaian suatu
lahan untuk komoditas pertanian dan perkebunan tertentu. Oleh karena itu
perlunya dilakukan evaluasi lahan sebelum menentukan atau memanfaatkannya
sebagai lahan pertanian atau perkebunan. Dengan melakukan evaluasi lahan maka
dapat meningkatkan nilai ekonomis dalam hal ini produktifitas hasil pertanian
atau perkebunan. Karakteristik suatu lahan adalah faktor yang sangat
berpengaruh pada evaluasi suatu lahan. Tabel berikut ini disajikan
karakteristik lahan untuk evaluasi kesesuaian pada lahan kering menurut FAO
(1983) dan Djaenudin et.al. (2003).
LANDASAN TEORI
Metode faktor pembatas
·
setiap sifat lahan/kualitas lahan
disusun mulai dari yang terbaik
(pembatas paling rendah) hingga yang terburuk (terbesar penghambatnya)
·
masing-masing kelas, disusun tabel
kreteria untuk penggunaan tertentu demikian rupa, shg faktor pembatas terkecil
untuk kelas terbaik dan
·
faktor pembatas terbesar jatuh ke kelas
terburuk
·
contoh: adalah metode klasifikasi kemampuan lahan (klingebiel dan
montgomery, 1961), evaluasi lahan fao (fao. 1976)
‘Kesesuaian Lahan’ lebih menekankan pada kesesuaian lahan
untuk jenis tanaman tertentu. Dengan demikian klasifikasi kemampuan dan
kesesuaian lahan akan saling melengkapi dan memberikan informasi yang
menyeluruh tentang potensi lahan.
Ada beberapa metoda yang dapat digunakan untuk pelaksanaan
klasifikasi kesesuaian lahan, misalnya metode FAO (1976) yang dikembangkan di
Indonesia oleh Puslittanak (1993), metode Plantgro yang digunakan dalam
penyusunan Rencana Induk Nasional HTI (Hacket,1991 dan National Masterplan
Forest Plantation/NMFP, 1994) dan metode Webb (1984). Masing-masing mempunyai
penekanan sendiri dan kriteria yang dipakai juga berlainan. Metoda FAO lebih
menekankan pada pemilihan jenis tanaman semusim, sedangkan Plantgro dan Webb
lebih pada tanaman keras.
Pada prinsipnya klasifikasi kesesuaian lahan dilaksanakan
dengan cara memadukan antara kebutuhan tanaman atau persyaratan tumbuh tanaman
dengan karakteristik lahan. Oleh karena itu klasifikasi ini sering juga disebut
species matching. Klas kesesuaian lahan terbagi menjadi empat tingkat, yaitu :
sangat sesuai (S1), sesuai (S2), sesuai marjinal (S3) dan tidak sesuai (N). Sub
Klas pada klasifikasi kesesuaian lahan ini juga mencerminkan jenis penghambat.
Ada tujuh jenis penghambat yang dikenal, yaitu e (erosi), w (drainase), s
(tanah), a (keasaman), g (kelerengan) sd (kedalaman tanah) dan c (iklim). Pada
klasifikasi kesesuaian lahan tidak dikenal prioritas penghambat. Dengan
demikian seluruh hambatan yang ada pada suatu unit lahan akan disebutkan
semuanya. Akan tetapi dapat dimengerti bahwa dari hambatan yang disebutkan ada
jenis hambatan yang mudah (seperti a, w, e, g dan sd) atau sebaliknya hambatan
yang sulit untuk ditangani (c dan s). Dengan demikian maka hasil akhir dari
klasifikasi ditetapkan berdasarkan Klas terjelek dengan memberikan seluruh
hambatan yang ada. Perubahan klasifikasi menjadi setingkat lebih baik
dimungkinkan terjadi apabila seluruh hambatan yang ada pada unit lahan tersebut
dapat diperbaiki. Untuk itu maka unit lahan yang mempunyai faktor penghambat c
atau s sulit untuk diperbaiki keadaannya.
Klasifikasi kesesuaian lahan dilakukan dengan melalui
sortasi data karakteristik lahan berdasarkan kriteria kesesuaian lahan untuk
setiap jenis tanaman. Contoh beberapa kriteria pertumbuhan tanaman dapat
dilihat pada Lampiran 4. Kriteria tersebut dapat diperoleh dari FAO (1983 dan
1993), Webb (1984) dan Plantgro (1991).
Kelas
Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Padi Sawah
Kualitas dan Karakteristik lahan
|
Nilai data
|
Rating
|
Kelas
|
Temperatur (t)
·
Rata- rata tahunan (0C)
|
13
|
N2
|
N2
|
Ketersediaan
Air (w)
·
Bulan kering (<75 mm)
·
Curah hujan tahunan (mm)
|
3
1033
|
S2
S3
|
S3
|
Media
perakaran
(r)
·
Drainase tanah
·
Tekstur
·
Kedalam efektif (cm)
·
Gambut
ü Kematangan
ü Ketebalan
(cm)
|
Baik
Lempung berdebu(SiL)
81
-
-
-
|
S3
S1
S1
-
-
-
|
S3
|
Retensi
hara
(f)
·
KTK tanah
·
pH tanah
·
C-organik (%)
|
12,25 (rendah)
6,05
0,61
|
S2
S1
-
|
S2
|
Kegaraman (c)
·
Salinitas (mmhos/cm)
|
-
|
-
|
|
Toksisitas (x)
·
Kejenuhan Al (%)
·
Kedalaman sulfidik (cm)
|
-
-
|
-
-
|
|
Hara
tersedia
(n)
·
Total N
·
P205
·
K2O
|
0,1( sangat
rendah )
-
0,24( sangat
rendah )
|
S3
-
S3
|
S3
|
Kemudahan
pengolahan (p)
|
-
|
-
|
-
|
Potensi
mekanisasi (s/m)
·
Lereng (%)
·
Batuan permukaan (%)
·
Singkapan batuan (%)
|
3
0
0
|
S2
S1
S1
|
S2
|
Tingkat
bahaya erosi (e)
|
0
|
-
|
|
Bahaya
banjir
(b)
|
0
|
-
|
|
Kesesuaian
lahan aktual
|
N2t, S3wrn
|
||
Kendala
lain
|
wfp
|
||
Kesesuaian
lahan potensial
|
N2t
|
Pembahasan: bahwa dalam data ini faktor temperatur lah yang menjadi
kendala utama yg mana adalah N2 ( tidak sesuai permanen ) dan yang dapat lagi
diperbaiki adalah juga ketersediaan air dengan system irigasi denagn penurunan
2 tingakat s3 menjadi s1 dan media
perakaran yang membutuhkan pengolahan yang sedang untuk perbaikan nya
dalam kedalamn efektif ( drainase tanah ) dapat diperbaiki dengan system
irigasi kenaikan 2 tingkat s3 menjadi s1 .pada
hara tersedia dengan pemupukan dengan kenaikan 3 tingkat s3 menjadi s1 ,
dan lereng dengan pembuatan teras adalah sedang dalam tingkat pengolahan nya .
Kelas
Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Padi gogo
Kualitas dan Karakteristik lahan
|
Nilai data
|
Rating
|
Kelas
|
Temperatur (t)
·
Rata- rata tahunan (0C)
|
13
|
N2
|
N2
|
Ketersediaan
Air (w)
·
Bulan kering (<75 mm)
·
Curah hujan tahunan (mm)
|
3
1033
|
S2
S2
|
S2
|
Media
perakaran
(r)
·
Drainase tanah
·
Tekstur
·
Kedalam efektif (cm)
·
Gambut
ü Kematangan
ü Ketebalan
(cm)
|
Baik
Lempung berdebu(SiL)
81
-
-
-
|
N1
S1
S1
-
-
-
|
N1
|
Retensi
hara
(f)
·
KTK tanah
·
pH tanah
·
C-organik (%)
|
12,25 (rendah)
6,05
0,61
|
S2
S2
-
|
S2
|
Kegaraman (c)
·
Salinitas (mmhos/cm)
|
-
|
-
|
|
Toksisitas (x)
·
Kejenuhan Al (%)
·
Kedalaman sulfidik (cm)
|
-
-
|
-
-
|
|
Hara
tersedia
(n)
·
Total N
·
P205
·
K2O
|
0,1( sangat
rendah )
-
0,24( sangat
rendah )
|
S2
-
S3
|
S3
|
Kemudahan
pengolahan (p)
|
-
|
-
|
-
|
Potensi
mekanisasi (s/m)
·
Lereng (%)
·
Batuan permukaan (%)
·
Singkapan batuan (%)
|
3
0
0
|
S2
S1
S1
|
S2
|
Tingkat
bahaya erosi (e)
|
0
|
-
|
|
Bahaya
banjir
(b)
|
0
|
-
|
|
Kesesuaian
lahan aktual
|
N2t, N1r,S3n
|
||
Kendala
lain
|
Wfm
|
||
Kesesuaian
lahan potensial
|
N2t,S2r
|
Pembahasan: bahwa dalam data ini faktor temperatur lah yang menjadi
kendala utama yg mana adalah N2 ( tidak sesuai permanen ) dan yang dapat lagi
diperbaiki adalah juga drainase tanah dengan system irigasi dengan penurunan 2
tingakt N1 menjadi s2 dan perbaikan KTK tanah dan pH tanah dengan pengapuran dan penambahan bahan
organic. Hara tersedia sangat mudah dalam pengolahan tanah nya dengan pemupukan
yaitu dengan kenaikan kelas tiga tingkat menjadi S1. Sedangkan untuk kelas
kelerengan bias dinaikkan 1 tingkat dari s2 menjadi s1 dengan pengolahan
sedang.
Kelas
Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman jagung
Kualitas dan Karakteristik lahan
|
Nilai data
|
Rating
|
Kelas
|
Temperatur (t)
·
Rata- rata tahunan (0C)
|
13
|
N2
|
N2
|
Ketersediaan
Air (w)
·
Bulan kering (<75 mm)
·
Curah hujan tahunan (mm)
|
3
1033
|
S1
S2
|
S2
|
Media
perakaran
(r)
·
Drainase tanah
·
Tekstur
·
Kedalam efektif (cm)
·
Gambut
ü Kematangan
ü Ketebalan
(cm)
|
Baik
Lempung berdebu(SiL)
81
-
-
-
|
S1
S1
S1
-
|
S1
|
Retensi
hara
(f)
·
KTK tanah
·
pH tanah
·
C-organik (%)
|
12,25 (rendah)
6,05
0,61
|
S2
S1
-
|
S2
|
Kegaraman (c)
·
Salinitas (mmhos/cm)
|
-
|
-
|
|
Toksisitas (x)
·
Kejenuhan Al (%)
·
Kedalaman sulfidik (cm)
|
-
-
|
-
-
|
|
Hara
tersedia
(n)
·
Total N
·
P205
·
K2O
|
0,1( sangat
rendah )
-
0,24( sangat
rendah )
|
S3
-
S2
|
S3
|
Kemudahan
pengolahan (p)
|
-
|
-
|
-
|
Potensi
mekanisasi (s/m)
·
Lereng (%)
·
Batuan permukaan (%)
·
Singkapan batuan (%)
|
3
0
0
|
S2
S1
S1
|
S2
|
Tingkat
bahaya erosi (e)
|
0
|
|
|
Bahaya
banjir
(b)
|
0
|
|
|
Kesesuaian
lahan aktual
|
N2t,S3f
|
||
Kendala
lain
|
twrfnm
|
||
Kesesuaian
lahan potensial
|
N2t
|
Pembahasan: bahwa dalam data ini faktor temperatur lah yang menjadi
kendala utama yg mana adalah N2 ( tidak sesuai permanen ) dan perbaikan KTK
tanah dan pH tanah dengan pengapuran dan
penambahan bahan organic. Hara tersedia sangat mudah dalam perbaikan dengan
pengolahan tanah nya dengan pemupukan yaitu dengan kenaikan kelas tiga tingkat
menjadi S1. Sedangkan untuk kelas kelerengan bisa dinaikkan 1 tingkat dari s2
menjadi s1 dengan pengolahan sedang.
Kelas
Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman sorgum
(sorghum )
Kualitas dan Karakteristik lahan
|
Nilai data
|
Rating
|
Kelas
|
Temperatur (t)
·
Rata- rata tahunan (0C)
|
13
|
N2
|
N2
|
Ketersediaan
Air (w)
·
Bulan kering (<75 mm)
·
Curah hujan tahunan (mm)
|
3
1033
|
S2
S1
|
S2
|
Media
perakaran
(r)
·
Drainase tanah
·
Tekstur
·
Kedalam efektif (cm)
·
Gambut
ü Kematangan
ü Ketebalan
(cm)
|
Baik
Lempung berdebu(SiL)
81
-
-
-
|
S1
S1
S1
-
|
S1
|
Retensi
hara
(f)
·
KTK tanah
·
pH tanah
·
C-organik (%)
|
12,25 (rendah)
6,05
0,61
|
S2
S1
S2
|
S2
|
Kegaraman (c)
·
Salinitas (mmhos/cm)
|
-
|
-
|
|
Toksisitas (x)
·
Kejenuhan Al (%)
·
Kedalaman sulfidik (cm)
|
-
-
|
-
-
|
|
Hara
tersedia
(n)
·
Total N
·
P205
·
K2O
|
0,1( sangat
rendah )
-
0,24( sangat
rendah )
|
S3
S2
|
S3
|
Kemudahan
pengolahan (p)
|
-
|
-
|
-
|
Potensi
mekanisasi (s/m)
·
Lereng (%)
·
Batuan permukaan (%)
·
Singkapan batuan (%)
|
3
0
0
|
S2
S1
S1
|
S2
|
Tingkat
bahaya erosi (e)
|
0
|
|
|
Bahaya
banjir
(b)
|
0
|
|
|
Kesesuaian
lahan aktual
|
N2t,S3n
|
||
Kendala
lain
|
wfnm
|
||
Kesesuaian
lahan potensial
|
N2t
|
Pembahasan: bahwa dalam data ini faktor temperatur lah yang menjadi
kendala utama yg mana adalah N1 ( tidak sesuai permanen ) dan yang dapat lagi
diperbaiki adalah juga ketersediaan air dengan system irigasi dengan penurunan
1 tingakt s2 menjadi s1 dan perbaikan KTK tanah dan c organik dengan pengapuran dan penambahan bahan
organic. Hara tersedia sangat mudah dalam pengolahan tanah nya dengan pemupukan
yaitu dengan kenaikan kelas tiga tingkat menjadi S1. Sedangkan untuk kelas
kelerengan bias dinaikkan 1 tingkat dari s2 menjadi s1 dengan pengolahan
sedang.
Kelas
Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kedelai (
Soybean )
Kualitas dan Karakteristik lahan
|
Nilai data
|
Rating
|
Kelas
|
Temperatur (t)
·
Rata- rata tahunan (0C)
|
13
|
N2
|
N2
|
Ketersediaan Air (w)
·
Bulan kering (<75 mm)
·
Curah hujan tahunan (mm)
|
3
1033
|
S1
S3
|
S3
|
Media perakaran (r)
·
Drainase tanah
·
Tekstur
·
Kedalam efektif (cm)
·
Gambut
ü Kematangan
ü Ketebalan
(cm)
|
Baik
Lempung berdebu(SiL)
81
-
-
-
|
S3
S1
S1
-
|
S3
|
Retensi hara (f)
·
KTK tanah
·
pH tanah
·
C-organik (%)
|
12,25 (rendah)
6,05
0,61
|
S2
S1
-
|
S2
|
Kegaraman (c)
·
Salinitas (mmhos/cm)
|
-
|
|
|
Toksisitas (x)
·
Kejenuhan Al (%)
·
Kedalaman sulfidik (cm)
|
-
-
|
-
-
|
|
Hara tersedia (n)
·
Total N
·
P205
·
K2O
|
0,1( sangat rendah )
-
0,24( sangat rendah )
|
S3
S3
|
S3
|
Kemudahan pengolahan (p)
|
-
|
-
|
-
|
Potensi mekanisasi (s/m)
·
Lereng (%)
·
Batuan permukaan (%)
·
Singkapan batuan (%)
|
3
0
0
|
S2
S1
S1
|
S2
|
Tingkat bahaya erosi (e)
|
0
|
|
|
Bahaya banjir (b)
|
0
|
|
|
Kesesuaian lahan aktual
|
N2t,S3wrn
|
||
Kendala lain
|
fm
|
||
Kesesuaian lahan potensial
|
N2t,S2w
|
Pembahasan: bahwa dalam data ini faktor temperatur lah yang menjadi
kendala utama yg mana adalah N2 ( tidak sesuai permanen ) dan yang dapat lagi
diperbaiki adalah juga ketersediaan air dengan system irigasi dengan penurunan
1 tingakt s3 menjadi s2 dan perbaikan KTK tanah dengan pengapuran dan
penambahan bahan organic. Hara tersedia sangat mudah dalam pengolahan tanah nya
dengan pemupukan yaitu dengan kenaikan kelas tiga tingkat S3 menjadi S1. Sedangkan untuk kelas kelerengan
bias dinaikkan 1 tingkat dari s2 menjadi s1 dengan pengolahan sedang.
Kelas
Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kacang
hijau ( Phaseolus bean )
Kualitas dan Karakteristik lahan
|
Nilai data
|
Rating
|
Kelas
|
Temperatur (t)
·
Rata- rata tahunan (0C)
|
13
|
N2
|
N2
|
Ketersediaan
Air (w)
·
Bulan kering (<75 mm)
·
Curah hujan tahunan (mm)
|
3
1033
|
S1
S1
|
S1
|
Media
perakaran (r)
·
Drainase tanah
·
Tekstur
·
Kedalam efektif (cm)
·
Gambut
ü Kematangan
ü Ketebalan
(cm)
|
Baik
Lempung berdebu(SiL)
81
-
-
-
|
S1
S1
S1
-
|
S1
|
Retensi
hara
(f)
·
KTK tanah
·
pH tanah
·
C-organik (%)
|
12,25 (rendah)
6,05
0,61
|
S2
S1
S2
|
S2
|
Kegaraman (c)
·
Salinitas (mmhos/cm)
|
-
|
|
|
Toksisitas (x)
·
Kejenuhan Al (%)
·
Kedalaman sulfidik (cm)
|
-
-
|
-
-
|
|
Hara
tersedia
(n)
·
Total N
·
P205
·
K2O
|
0,1( sangat
rendah )
-
0,24( sangat
rendah )
|
S3
S3
|
S3
|
Kemudahan
pengolahan (p)
|
-
|
-
|
-
|
Potensi
mekanisasi (s/m)
·
Lereng (%)
·
Batuan permukaan (%)
·
Singkapan batuan (%)
|
3
0
0
|
S2
S1
S1
|
S2
|
Tingkat
bahaya erosi (e)
|
0
|
|
|
Bahaya
banjir (b)
|
0
|
|
|
Kesesuaian
lahan aktual
|
N2t,S3n
|
||
Kendala
lain
|
fm
|
||
Kesesuaian
lahan potensial
|
N2t
|
Pembahasan: bahwa dalam data ini faktor temperatur lah yang menjadi
kendala utama yg mana adalah N2 ( tidak sesuai permanen ) dan perbaikan KTK
tanah dan c organik dengan pengapuran dan penambahan bahan organic. Hara
tersedia sangat mudah dalam pengolahan tanah nya dengan pemupukan yaitu dengan
kenaikan kelas tiga tingkat S3 menjadi
S1. Sedangkan untuk kelas kelerengan bias dinaikkan 1 tingkat dari s2 menjadi
s1 dengan pengolahan sedang.
Kelas
Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kacang
Tanah ( Ground Nut )
Kualitas dan Karakteristik lahan
|
Nilai data
|
Rating
|
Kelas
|
Temperatur (t)
·
Rata- rata tahunan (0C)
|
13
|
N2
|
N2
|
Ketersediaan
Air (w)
·
Bulan kering (<75 mm)
·
Curah hujan tahunan (mm)
|
3
1033
|
S1
S1
|
S1
|
Media
perakaran
(r)
·
Drainase tanah
·
Tekstur
·
Kedalam efektif (cm)
·
Gambut
ü Kematangan
ü Ketebalan
(cm)
|
Baik
Lempung berdebu(SiL)
81
-
-
-
|
S1
S2
S1
-
|
S2
|
Retensi
hara
(f)
·
KTK tanah
·
pH tanah
·
C-organik (%)
|
12,25 (rendah)
6,05
0,61
|
S2
S1
S2
|
S2
|
Kegaraman (c)
·
Salinitas (mmhos/cm)
|
-
|
-
|
|
Toksisitas (x)
·
Kejenuhan Al (%)
·
Kedalaman sulfidik (cm)
|
-
-
|
-
-
|
|
Hara
tersedia (n)
·
Total N
·
P205
·
K2O
|
0,1( sangat
rendah )
-
0,24( sangat
rendah )
|
S3
S1
|
S3
|
Kemudahan
pengolahan (p)
|
-
|
-
|
-
|
Potensi
mekanisasi (s/m)
·
Lereng (%)
·
Batuan permukaan (%)
·
Singkapan batuan (%)
|
3
0
0
|
S2
S1
S1
|
S2
|
Tingkat
bahaya erosi (e)
|
0
|
|
|
Bahaya
banjir
(b)
|
0
|
|
|
Kesesuaian
lahan aktual
|
N2t,S3n
|
||
Kendala
lain
|
rfm
|
||
Kesesuaian
lahan potensial
|
N2t
|
Pembahasan: bahwa dalam data ini faktor temperatur lah yang menjadi
kendala utama yg mana adalah N2 ( tidak sesuai permanen ) dan mediaperakaran (
kelas tekstur ) tidak dapat lagi diperbaiki. Perbaikan KTK tanah dan c organik dengan pengapuran dan
penambahan bahan organic. Hara tersedia sangat mudah dalam pengolahan tanah nya
dengan pemupukan yaitu dengan kenaikan kelas tiga tingkat S3 menjadi S1. Sedangkan untuk kelas kelerengan
bias dinaikkan 1 tingkat dari s2 menjadi s1 dengan pengolahan sedang.
Kelas
Kesesuaian Lahan Untuk Ubi Jalar (
Sweet Potato)
Kualitas dan Karakteristik lahan
|
Nilai data
|
Rating
|
Kelas
|
Temperatur (t)
·
Rata- rata tahunan (0C)
|
13
|
N2
|
N2
|
Ketersediaan
Air (w)
·
Bulan kering (<75 mm)
·
Curah hujan tahunan (mm)
|
3
1033
|
S1
S1
|
S1
|
Media
perakaran
(r)
·
Drainase tanah
·
Tekstur
·
Kedalam efektif (cm)
·
Gambut
ü Kematangan
ü Ketebalan
(cm)
|
Baik
Lempung berdebu(SiL)
81
-
-
-
|
S1
S1
S1
-
|
S1
|
Retensi
hara
(f)
·
KTK tanah
·
pH tanah
·
C-organik (%)
|
12,25 (rendah)
6,05
0,61
|
S2
S1
S2
|
S2
|
Kegaraman (c)
·
Salinitas (mmhos/cm)
|
-
|
-
|
|
Toksisitas (x)
·
Kejenuhan Al (%)
·
Kedalaman sulfidik (cm)
|
-
-
|
-
-
|
|
Hara
tersedia (n)
·
Total N
·
P205
·
K2O
|
0,1( sangat
rendah )
-
0,24( sangat
rendah )
|
S2
S3
|
S3
|
Kemudahan
pengolahan (p)
|
-
|
-
|
-
|
Potensi
mekanisasi (s/m)
·
Lereng (%)
·
Batuan permukaan (%)
·
Singkapan batuan (%)
|
3
0
0
|
S2
S1
S1
|
S2
|
Tingkat
bahaya erosi (e)
|
0
|
|
|
Bahaya
banjir
(b)
|
0
|
|
|
Kesesuaian
lahan aktual
|
N2t,S3n
|
||
Kendala
lain
|
fnm
|
||
Kesesuaian
lahan potensial
|
N2t
|
Pembahasan: bahwa dalam data ini faktor temperatur lah yang menjadi
kendala utama yg mana adalah N2 ( tidak sesuai permanen ) dan perbaikan KTK
tanah dan corganik dengan pengapuran dan penambahan bahan organic. Hara
tersedia sangat mudah dalam pengolahan tanah nya dengan pemupukan yaitu dengan
kenaikan kelas tiga tingkat S3 menjadi
S1. Sedangkan untuk kelas kelerengan bias dinaikkan 1 tingkat dari s2 menjadi
s1 dengan pengolahan sedang.
Kelas
Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kentang (
White Potato )
Kualitas dan Karakteristik lahan
|
Nilai data
|
Rating
|
Kelas
|
Temperatur (t)
·
Rata- rata tahunan (0C)
|
13
|
S3
|
S3
|
Ketersediaan
Air (w)
·
Bulan kering (<75 mm)
·
Curah hujan tahunan (mm)
|
3
1033
|
S1
S1
|
S1
|
Media
perakaran
(r)
·
Drainase tanah
·
Tekstur
·
Kedalam efektif (cm)
·
Gambut
ü Kematangan
ü Ketebalan
(cm)
|
Baik
Lempung berdebu(SiL)
81
-
-
-
|
S1
S1
S1
-
|
S1
|
Retensi
hara
(f)
·
KTK tanah
·
pH tanah
·
C-organik (%)
|
12,25 (rendah)
6,05
0,61
|
S2
S1
S2
|
S2
|
Kegaraman (c)
·
Salinitas (mmhos/cm)
|
-
|
|
|
Toksisitas (x)
·
Kejenuhan Al (%)
·
Kedalaman sulfidik (cm)
|
-
-
|
-
-
|
|
Hara
tersedia
(n)
·
Total N
·
P205
·
K2O
|
0,1( sangat
rendah )
-
0,24( sangat
rendah )
|
S2
S2
|
S2
|
Kemudahan
pengolahan (p)
|
-
|
-
|
-
|
Potensi
mekanisasi (s/m)
·
Lereng (%)
·
Batuan permukaan (%)
·
Singkapan batuan (%)
|
3
0
0
|
S2
S1
S1
|
S2
|
Tingkat
bahaya erosi (e)
|
0
|
|
|
Bahaya
banjir
(b)
|
0
|
|
|
Kesesuaian
lahan aktual
|
S3t
|
||
Kendala
lain
|
fnm
|
||
Kesesuaian
lahan potensial
|
S3t
|
Pembahasan: bahwa dalam data ini faktor temperatur lah yang menjadi
kendala utama yg mana adalah S3 ( marjinal ) karena faktor cuaca tidak dapat
diperbaiki lagi dan perbaikan KTK tanah dan
c organic dengan pengapuran dan penambahan bahan organic. Hara tersedia sangat
mudah dalam pengolahan tanah nya dengan pemupukan yaitu dengan kenaikan kelas
tiga tingkat S2 menjadi S1. Sedangkan
untuk kelas kelerengan bias dinaikkan 1 tingkat dari s2 menjadi s1 dengan
pengolahan sedang.
Kelas
Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Hui ( Yams
)
Kualitas dan Karakteristik lahan
|
Nilai data
|
Rating
|
Kelas
|
Temperatur (t)
·
Rata- rata tahunan (0C)
|
13
|
N2
|
N2
|
Ketersediaan
Air (w)
·
Bulan kering (<75 mm)
·
Curah hujan tahunan (mm)
|
3
1033
|
S1
S2
|
S2
|
Media
perakaran
(r)
·
Drainase tanah
·
Tekstur
·
Kedalam efektif (cm)
·
Gambut
ü Kematangan
ü Ketebalan
(cm)
|
Baik
Lempung berdebu(SiL)
81
-
-
-
|
S1
S1
S1
-
|
S1
|
Retensi
hara
(f)
·
KTK tanah
·
pH tanah
·
C-organik (%)
|
12,25 (rendah)
6,05
0,61
|
S2
S1
S2
|
S2
|
Kegaraman (c)
·
Salinitas (mmhos/cm)
|
-
|
-
|
|
Toksisitas (x)
·
Kejenuhan Al (%)
·
Kedalaman sulfidik (cm)
|
-
-
|
-
-
|
|
Hara
tersedia
(n)
·
Total N
·
P205
·
K2O
|
0,1( sangat
rendah )
-
0,24( sangat rendah
)
|
S3
S3
|
S3
|
Kemudahan
pengolahan (p)
|
-
|
-
|
-
|
Potensi
mekanisasi (s/m)
·
Lereng (%)
·
Batuan permukaan (%)
·
Singkapan batuan (%)
|
3
0
0
|
S2
S1
S1
|
S2
|
Tingkat
bahaya erosi (e)
|
0
|
|
|
Bahaya
banjir
(b)
|
0
|
|
|
Kesesuaian
lahan aktual
|
N2t,S3n
|
||
Kendala
lain
|
wfm
|
||
Kesesuaian
lahan potensial
|
N2t
|
Pembahasan: bahwa dalam data ini faktor temperatur lah yang menjadi kendala
utama yg mana adalah N2 ( tidak sesuai permanen ) dan perbaikan KTK tanah dan c
organic dengan pengapuran dan penambahan bahan organic. Hara tersedia sangat
mudah dalam pengolahan tanah nya dengan pemupukan yaitu dengan kenaikan kelas
tiga tingkat S3 menjadi S1. Sedangkan
untuk kelas kelerengan bias dinaikkan 1 tingkat dari s2 menjadi s1 dengan
pengolahan sedang.
Kelas
Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Talas (
Cocoyam / Taro )
Kualitas dan Karakteristik lahan
|
Nilai data
|
Rating
|
Kelas
|
Temperatur (t)
·
Rata- rata tahunan (0C)
|
13
|
N2
|
N2
|
Ketersediaan
Air (w)
·
Bulan kering (<75 mm)
·
Curah hujan tahunan (mm)
|
3
1033
|
S1
S3
|
S3
|
Media
perakaran (r)
·
Drainase tanah
·
Tekstur
·
Kedalam efektif (cm)
·
Gambut
ü Kematangan
ü Ketebalan
(cm)
|
Baik
Lempung berdebu(SiL)
81
-
-
-
|
S1
S1
S1
-
|
S1
|
Retensi
hara
(f)
·
KTK tanah
·
pH tanah
·
C-organik (%)
|
12,25 (rendah)
6,05
0,61
|
S2
S1
S2
|
S2
|
Kegaraman (c)
·
Salinitas (mmhos/cm)
|
-
|
-
|
|
Toksisitas (x)
·
Kejenuhan Al (%)
·
Kedalaman sulfidik (cm)
|
-
-
|
-
-
|
|
Hara
tersedia
(n)
·
Total N
·
P205
·
K2O
|
0,1( sangat
rendah )
-
0,24( sangat
rendah )
|
S3
S3
|
S3
|
Kemudahan
pengolahan (p)
|
-
|
-
|
-
|
Potensi
mekanisasi (s/m)
·
Lereng (%)
·
Batuan permukaan (%)
·
Singkapan batuan (%)
|
3
0
0
|
S2
S1
S1
|
S2
|
Tingkat
bahaya erosi (e)
|
0
|
|
|
Bahaya
banjir (b)
|
0
|
|
|
Kesesuaian
lahan aktual
|
N2t,S3wn
|
||
Kendala
lain
|
fm
|
||
Kesesuaian
lahan potensial
|
N2t,S2w
|
Pembahasan: bahwa dalam data ini faktor temperatur lah yang menjadi
kendala utama yg mana adalah N2 ( tidak sesuai permanen ) dan yang dapat lagi
diperbaiki adalah juga ketersediaan air dengan system irigasi dengan penurunan
1 tingakt s3 menjadi s2 dan perbaikan KTK tanah dan c organik dengan pengapuran
dan penambahan bahan organic. Hara tersedia sangat mudah dalam pengolahan tanah
nya dengan pemupukan yaitu dengan kenaikan kelas tiga tingkat S3 menjadi S1. Sedangkan untuk kelas kelerengan
bias dinaikkan 1 tingkat dari s2 menjadi s1 dengan pengolahan sedang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar