LAPORAN
PRAKTEK LAPANG TERPADU ( FIELD TRIP )
MAHASISWA PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI / ILMU
TANAH
Nama
|
Prasetyo Siagian
|
Nim
|
D1A009112
|
Tanggal
|
17
– 25 September 2012
|
Tempat
|
1. Yogyakarta
2. Jawa
Barat ( Bandung )
3. DKI
Jakarta
|
Pembimbing
|
1. Ir. Y.
Morsa Said R, MT
2. Ir.
Endriani, MP
3. Ir.
Zurhalena, MP
4. Dedi
Antoni, SP, M.Si
|
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2012/2013
LEMBAR PENGESAHAN
Berdasarkan Hasil
Evaluasi Pembimbing
Mahasiswa yang
bersangkutan telah mengikuti kegiatan
Praktek Lapang Terpadu
( Field Trip )
SECARA BAIK DAN
PARTISIPATIF
Jambi,
23 Oktober 2012
Pembimbing
:
1.
Ir. Y. Morsa Said R, MT : ......................................................
2. Ir.
Endriani, MP : ......................................................
3. Ir.
Zurhalena, MP : ......................................................
Mengetahui,
Koordinator Ketua Jurusan
Agroekoteknologi
Ir. Y. Morsa Said R, MT Dr.
Ir. H. M. Syarif, MS
NIP. 196207011989021001 NIP. 195801011987031006
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Praktek lapang
terpadu merupakan suatu kegiatan yang mewadahi mahasiswa dimana mahsiswa
dituntut untuk terjun langsung ke dunia nyata dalam pengaplikasiian ilmu – ilmu
yang ada dalam mata kuliah yang ada di kampus. Dan dengan penambahan ilmu –
ilmu tersebut mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan setiap masalah yang
ada dimasyarakat untuk mengatasi masalah – masala yang ada di masyarakat
sebagai contoh untuk masyarakat lain nya dan pedomana di tempat lain. Dimana
tempat yang akan dikunjungi adalah tempat – tempat yang sudah menerapkan ilmu
dalam kuliah dan diharapakan sebagai tempat percontohan pada tempat lain.
Melalui kegiatan ini mahasiswa akan mendapat gambaran ilmu apa yang dapat
diterapkan untuk kondisi lapang sebenarnya.
Diharapkan pula dari PLT ini
dapat mengasah kemampuan mahasiswa dalam menganalisis kondisi yang sebenarnya,
dan meningkatkan kompetensi mahasiswa.
Sehingga kegiatan ini sangat bermanfaat sebab selain menambah wawasan
kegiatan ini juga akan menjadi pengalaman yang sangat berharga, dapat menambah
kekompakan dan rasa kekeluargaan sehingga menguatkan rasa persaudaraan antar
sesama.
1.2.
Tujuan
Adapun
tujuan dari Praktek Lapang Terpadu mahasiswa Agroekoteknologi ini ialah :
1. Menambah
wawasan mahasiswa dengan cara melihat langsung bentang alam yang ada
2. Meningkatkan
pemahaman terhadap mata kuliah yang telah diikuti dengan membandingkan
kenyataan yang ada dengan teori yang didapat selama kuliah, khususnya Ilm Tanah.
3. Meningkat rasa persaudaraan dan saling kerjasama antar
mahasiswa dan dosen dengan mahasiswa.
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTEK LAPANG TERPADU ( PLT )
2.1.
Waktu Dan Tempat PLT
No
|
Hari/Tanggal
|
Waktu
|
Kegiatan
|
Tempat
|
1.
|
Senin
17
Sept.2012
|
08.00
WIB
|
Persiapan
Peserta
|
Unja
Telanai
|
2.
|
Selasa
18
Sept. 2012
|
09.00-12.30 WIB
|
PUSLITAN
|
Bogor
|
13.30-17.00 WIB
|
Mekar Sari
|
Bogor
|
||
3.
|
Rabu
19
Sept.2012
|
06.00
WIB
|
Tiba
di Yogya
|
RM/Masjid
|
08.00-11.30 WIB
|
Salak Pondo
|
Yogya
|
||
13.00-16.00 WIB
|
G. Merapi
|
Yogya
|
||
18.30-21.00 WIB
|
Batik Solo dan Makan
Malam
|
Solo
|
||
22.00
WIB
|
Kembali
ke Penginapan (Istirahat)
|
Klaten
|
||
4.
|
Kamis
20
Sept 2012
|
07.00-08.00
WIB
|
Persiapan
|
Penginapan
|
09.30 WIB-12.00 WIB
|
Pantai Samas
|
Bantul
|
||
13.00-16.30 WIB
|
Pantai Depok
|
Yogya
|
||
18.00-21.00 WIB
|
Mallioboro
|
Yogya
|
||
22.00
WIB
|
Kembali
Ke Penginapan
|
Bis
|
||
5.
|
Jum’at
21
Sept. 2012
|
06.30-09.00
WIB
|
Persiapan
dan chek out
|
Penginapan
|
11.00-14.00 WIB
|
Candi Borobudur
|
Magelang
|
||
16.00
WIB
|
Persiapan
ke Bandung
|
Bis
|
||
17.00
WIB
|
Perjalanan
Ke Bandung
|
Bis
|
||
6.
|
Sabtu
22
Sept.2012
|
06.00
WIB
|
Tiba
di Bandung
|
Bandung
|
06.30
WIB
|
Persiapan
|
RM/Masjid
|
||
08.00-10.30 WIB
|
Museum Geologi
|
Bandung
|
||
11.00-17.00 WIB
|
Tangkuban perahu
|
Bandung
|
||
18.00-19.00
WIB
|
Perjalanan
ke Penginapan
|
Bis
|
||
20.00 WIB
|
Chek In ( Acara Bebas
)
|
Penginapan
|
||
7.
|
Minggu
23
Sept.2012
|
07.00
WIB
|
Persiapan
|
Penginapan
|
08.00-14.00 WIB
|
Pasar Baru
|
Bandung
|
||
16.00 WIB
|
Kembali ke
Penginapan.
|
Penginapan
|
||
8.
|
Senin
24
Sept.2012
|
07.00-09.00
WIB
|
Persiapan
dan Chek-Out
|
Penginapan
|
10.00 WIB
|
Ancol
|
Bandung/Jakarta
|
||
17.00
WIB
|
Perjalanan
Menuju Jambi
|
Bis
|
||
9.
|
Selasa
25
Sept.2012
|
17.00
WIB
|
Tiba
di Jambi
|
Kampus
Unja
Telanai
|
2.2. Materi Lapangan
No
|
Objek PLT
|
Relevansi Mata
Kuliah
|
1
|
Kawasan
Agrowisata Salak Pondoh
|
Dasar-dasar
Agronomi, Pertanian Ramah
Lingkungan.
|
2
|
Kawasan Gunung
Merapi
|
Analisis Landscape ,
|
3
|
Kawasan
Pertanian Organik Lahan Pasir
|
Dasar-dasar
Agronomi, Pertanian Ramah Lingkungan, Morfologi dan Klasifikasi Tanah, Analisis Landscape
|
4
|
Kawasan Pantai
Parangtritis
|
Analisis landscape,
Dasar Ilmu Tanah
|
6
|
Kawasan Gunung
Tangkuban Perahu
|
Analisis landscape, Dasar Ilmu Tanah,
Sisdal
|
2.3. Materi Non Lapangan
No
|
Objek PLT
|
Relevansi Mata
Kuliah
|
1
|
Balai Besar
Sumber Daya Lahan Pertanian
|
Ilmu Tanah
Secara Konferenshif
|
2
|
Museum Geologi
|
Dasar Ilmu
Tanah, Analisis Landscape.
|
2.4. Materi Wisata
No
|
Objek PLT
|
Relevansi Mata
Kuliah
|
1
|
Pantai
Parangtritis
|
Morfologi dan Klasifikasi Tanah, Analisis Landscape dan perencanaan
pengembangan wilayah.
|
2
|
Candi
Borobudur
|
Agrogeologi,
Analisis Landskap
|
3
|
Taman Impian
Jaya Ancol
|
BAB III
DESKRIPSI OBJEK PLT
A.
Materi
Lapang
3.1.
Kawasan
Gunung
Merapi
1. Lokasi Objek Praktek Lapang Terpadu secara
Administratif dan Geografis
Gunung
Merapi secara geografis berada pada posisi 7,542oLS dan 110,442oBT
dengan tinggi puncaknya mencapai 2797 meter dari permukaan laut. Secara
geografis, G. Merapi berlokasi adalah gunung berapi di bagian tengah Pulau Jawa
dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi selatan
berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan
sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di
sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, serta Kabupaten Klaten
di sisi tenggara wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Magelang, Klaten.
1.
Geomorfologi dan
Analisis Landscape
WilayahGunung Merapi berada pada
ketinggian antara 600 - 2.968 m dpl. Topografi kawasan mulai dari landai hingga
berbukit dan bergunung-gunung. Di sebelah utara terdapat dataran tinggi yang
menyempit di antara dua buah gunung, yakni Gunung
Merapi dan Gunung
Merbabu di sekitar Kecamatan Selo, Boyolali.
Di
bagian selatan, lereng Merapi terus turun dan melandai hingga ke pantai selatan
di tepi Samudera
Hindia, melintasi wilayah kota Yogyakarta.
Pada sebelum kaki gunung, terdapat dua bukit yaitu Bukit Turgo dan Bukit Plawangan
yang merupakan bagian kawasan wisata Kaliurang.
2.
Agrogeologi
3. Kesuburan Tanah
Jenis-jenis tanah di wilayah ini adalah
regosol, andosol, alluvial dan litosol. Tanah regosol yang
merupakan jenis tanah muda terutama berada di wilayah Yogyakarta. Bahan induk
tanah adalah material vulkanik, yang berkembang pada fisiografi
lerenggunung. Jenis tanah andosol ditemukan di
wilayah-wilayah kecamatan Selo dan Cepogo, Boyolali.
4. Pengelolaan Tanah ( Land Management)
Untuk melihat pengelolaan tanah tidak
diketahui secara pasti dan jelas sebab pada waktu kunjungan sebagian besar
lahan tertutup oleh abu akibat letusan gunung merapi yang terjadi pada tahun 2011. Pada saat itu kegiatan pertanian disekitar gunung
merapi belum dilakukan kembali, karena tanah yang tertutup abu belum bisa ditanami kembali.
5.
Penggunaan lahan
dan kesesuaian untuk Pertanian dan Non Pertanian
Lahan
tersebut cocok digunakan untuk budidaya pertanian, khususnya komoditas
hortikultura. Karena pada tanah tersebut relative subur. Namun pada saat itu
kondisi disekitar gunung tidak tampak
adanya kegiatan pertanian hal ini disebabkan karena tanah telah tertutup oleh
abu letusan gunung Merapi. Untuk memulai kegiatan pertanian lagi diperkirakan
membutuhkan waktu yang lama. Karena proses pembentukan tanah dan memperbaiki
sifat fisik dan kimia tanah juga membutuhkan waktu yang lama pula.
Sedangkan
untuk kegiatan non pertanian daerah disekitar kawasan gunung merapi mempunyai
potensi sebagai kawasan wisata yang dapat mendukung perekonomian daerah
tersebut. tidak hanya itu, kawasan tersebut juga cocok dikembangkan sebagai
daerah peternakan.
3.2.
Kawasan
Parang
Teritis
1. Lokasi
Objek PLT (administratif dan Geografis )
Berdasarkan letak
astronomis, pantai parang tritis berada antara 080 00’ 37’’ – 080
01’42’’LS dan antar 110016’4’’
– 110019’29’’ BT. Berdasarkan
letak administrasi,
pantai parangtritis termasuk
diwilayah kecamatan
Kretek Kabupaten Bantul
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berdasarkan letak geologis daerah pantai parangtritis terletak pada Provinsi geologi Jawa Tengah zone
pegunungan sewu dan zone dataran alluvial pantai (Van Bemelen, 1949).
2. Geomorfologi dan Analisis Landscape
Daerah kawasan pantai parangtritis
memiliki bentang lahan dataran alluvial, karst, dan dataran pantai dengan bukit
pasir. Bentuk lahan ini
terbentuk karena dua factor utama yaitu adanya kekuatan tiupanangain dan adanya
material pasir. Pasir yang berasal dari daratan (vulkan merapi) yangdihapuskan
kembali oleh angina secara selektif, akhirnya diendapkan menjadi bermacam-macam
bentuk bukit pasir (sand dunes).
3.Agrogeologi
4. Kesuburan
Tanah
Untuk melihat tingkat
kesuburan tanah tidak dapat diketahui secara pasti karena tidak terlihat adanya
kegiatan budidaya pertanian yang dapat dijadikan sebagai barometer sementara
tingkat kesuburan tanah.Hal ini disebabkan karena merupakan daerah pinggir
pantai yang cenderung berpasir dan kandungan air pantai yang asin, kemungkinan
hanya tanaman Nipah, Bakau, dan Kelapa yang dapat hidup karena karekteristik
tanaman tersebut yang toleran terhadap air yang asin.
5. Pengelolaan Tanah
Tindakan
pengelolaan tanah untuk kegiatan pertanian di pantai parangtritis ini tidak
dilakukan, sebab daerah ini tidak cocok untuk dijadikan sebagai kawasan areal
pertanian, sehingga tanah dibiarkan seperti aslinya dengan kandungan pasir yang
banyak.Namun tindakan konservasi pantai tetap dijaga guna menghindari
terjadinya abrasi pantai.
6. Penggunaan
lahan dan Kesesuaian untuk pertanian dan non pertanian
Dilihat secara morfologi
tanah, daerah parangtritis khususnya disekitar pantai tidak cocok dijadikan
sebagai lahan pertanian, karena banyak ditemukan berbagai factor
pembatas,diantaranya seperti sifat fisik dan kimia tanah.
Untuk kegiatan non pertanian
daerah ini cocok dijadikan sebagi daerah kawasan wisata baik domestic maupun
mancanegara. Hal ini dikarenakan memiliki nilai history tersendiri disisi lain
juga dapat menyuguhkan pemandangan yang indah sehingga wisatawan dapat menikmati
matahari terbenam.
3.3. Agrowisata
Salak Pondoh
1.
Lokasi objek PLT
(administrative dan geografis)
Daerah
yang dikunjungi yaitu daerah kebun salak pondoh. Kebun yang didatangi merupakan
kebun salak pondok kelompok tani “Salak Pondoh si cantik “yang terletak didaerah (Lendok Nangka, Bangun Kerto Turi, Sleman Yogyakarta). Kabupaten Sleman, adalah sebuah kabupaten
di ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta,
Indonesia.
Ibukota kabupaten ini adalah Sleman.
Sleman dikenal sebagai asal buah salak pondoh. Bagian utara kabupaten ini merupakan
pegunungan, dengan puncaknya Gunung
Merapi di perbatasan dengan Jawa Tengah, salah
satu gunung berapi
aktif yang paling berbahaya di Pulau Jawa. Sedangkan di bagian selatan
merupakan dataran rendah yang subur. Di antara sungai-sungai besar yang
melintasi kabupaten ini adalah Kali
Progo (membatasi kabupaten Sleman dengan
Kabupaten Kulon Progo), Kali
Code, dan Kali Tapus.
2. Geomorfologi
dan Analisis Landscape
Secara geomorfologi lokasi wisata
salak pondoh Sleman merupakan daerah mulai landai hingga lahan yang memiliki
kelerengan sangat curam dengan ketinggian 100 – 1.500 m dpl. Daerah ini
relative subur, tampak pada pertumbuhan tanaman salak pondoh yang
dibudidayakan. Sementara bentuk lahan pada daerah salak pondoh Sleman terlihat
seperti dataran, yang teletak dikaki bukit.
3.
Agrogeologi
4.
Kesuburan Tanah
Lokasi wisata salak pondoh memiliki
jenis tanah yang subur dicirikan dengan warna tanah yang berwarna hitam, dan
gembur hal ini menandakan bahwa banyak terkandung bahan organic. Kemungkinan
lokasi tersebut mempunyai jenis tanah andosol.
Selain itu menurut info yang diterima dari petani bahwa tanah ini juga
sering diberi bahan organic yaitu pupuk kandang. Sehingga dapat menambah unsure
hara yang terkandung didalam tanah.
5.
Pengelolaan Tanah (land Management)
Untuk
pengolahan tanah pada lokasi tersebut petani membuat parit-parit saluran untuk
mengalirkan air ke seluruh petakan tanaman salak. Parit ini dibuat untuk
memudahkan petani dalam melakukan penyiraman saat musim kemarau, sehingga
kebutuhan akan air saat musim kemarau tetap terpenuhi, dan menghindarkan
tanaman dari kekeringan.
6.
Penggunaan lahan dan
Kesesuaian untuk pertanian dan non pertanian
Lahan
tersebut sebagian besar digunakan untuk budidaya tanaman salak Pondoh. Jika
dilihat secara kasat mata lahan tersebut memilki kesesuaian S1, khususnya kesesuaian pertanian untuk komoditas salak Pondoh. Sementara untuk
kesesuaian lahan non pertanian dapat dijadikan sentra pusat oleh-oleh salak
pondoh, dan cocok untuk lokasi peternakan.
3.
4.
Kawasan Tangkuban Perahu
1. Lokasi objek PLT (administrative dan geografis)
Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang terletak di provinsiJawa Barat, Indonesia.sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di
sekitarnya.
Secara administrasikawasan
ini termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang dan
Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung. Sedangkan secara geografis terletak
antara 6°44’’ LS dan 107°37’ BT. Secara umum topografi kawasan ini bergelombang
dengan lereng yang terjal 30% - 50%. Gunung Tangkuban Parahu mempunyai
ketinggian 2.084 meter
atau (6.837 kaki).
2. Geomorfologi
dan Analisis Landscape
Bentuk
gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur
ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava
dan sulfur,
mineral yang dikeluarkan adalah sulfurbelerang,
mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang.
Daerah Gunung Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata
hariannya adalah 17 oC pada siang hari dan 2 oC pada
malam hari. Gunung Tangkuban Parahu mempunyai kawasan hutan
Dipterokarp Bukit, hutan
Dipterokarp Atas, hutan Montane,
dan Hutan Ericaceous atau
hutan gunung.
3.
Kesuburan Tanah
Gunung Tangkuban Perahu mengandung bahan mineral
dengan batuan serta bahan belerang aktif, sehingga mengeluarkan bau yang
khas.Untuk jenis batuan dan bahan mineral ini maka dapat disimpulkan jika tanah
di gunung tangkuban perahu memiliki tingkat kesuburan tanah yang relative
rendah. Namun disekitar gunung ini memiliki tanah yang cukup subur , dengan
daerah resapan air yang relative tinggi.
4.
Pengelolaan
Tanah (land Management)
Pengolahan tanah tidak dilakukan tepat dikawasan
wisata tangkuban perahu, selain karena tidak adanya kegiatan pertanian hal ini
juga disebabkan oleh kawasan ini cukup berbahaya dengan batuan mineral dan
bahan belerang aktif.Namun untuk dikawasan pemukiman waga, disekitar gunung
tangkuban perahu terlihat adanya pengolahan tanah.dengan bentuk lahan yang
berbukit dan suhu yang relative rendah warga tetap memanfaatkan lahan untuk
kegiatan pertanian seperti menanam teh dan stawbery, juga terlihat adanya
intercropping untuk mengurangi erosi maupun run off.
5. Penggunaan
lahan dan Kesesuaian untuk pertanian dan non pertanian
Kawasan pariwisata tepat di gunung tangkuban perhu tidak dimanfaatkan
dalam pengolahan maupun penggunaan lahan untuk pertanian, karena memiliki
kesesuaian lahan yang tidak sesuai untuk kegiatan pertanian dengan berbagai
factor pembatas, baik fisik maupun kimia. Namun untuk kegiatan pertanian yang
berada disekitar gunung tangkuban perahu
maka cocok untuk tanaman teh dan stawbery, maupun kentang.
Sementara untuk kegiatan non pertanian dijadikan
sebagai kawasan wisata, baik wisata alam maupun wisata agrowisata, pusat
dagangan belerang aktif yang dapat bermanfaat dalam mengobati berbagai penyakit
kulit.
3.5
Kawasan Pantai Samas
1.
Lokasi Objek PLT
(administrative dan geografis)
Pantai
Samas terletak di sebelah barat pantai Parangtritis, tepatnya di Desa
Srigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten
Bantul Jogyakarta. Secara geografis koordinat pantai samas terletak antara 8°0'14"LS dan 110°15'56"LT.
Pantai
Samas terkenal dengan keindahan pantainya yang disertai dengan angin kencang,
ombak laut yang besar, delta-delta sungai dan danau air tawar yang membentuk
telaga yang digunakan untuk pengembangan ikan dan udang galah. Namun perlu
diperhatikan bentukan bibir pantai yang agak curam sehingga tidak disarankan untuk mandi di pantai Samas karena cukup bahaya.
2.
Geomorfologi dan
Analisis Landscape
Sepintas kawasan pantai samas terutama lahannya
mangandung pasir yang lebih banyak daripada bahan mineral lainnya. Karena
merupakan daerah dekat pantai bisa diperkirakan bahwa daerah ini memiliki
system marin, yaitu daerah pembentukan lahan yang dipengaruhi oleh air laut.
3.
Agrogeologi
4.
Kesuburan Tanah
Kawasan pantai samas ini mengandung pasir yang sangat
dominan, sehingga kandungan unsure hara dan tingkat kesuburan tanah akan
relative rendah. Hal ini disebabkan karena karakteristik pasir yang
poros.Diperkirakan jenis tanah ini merupakan Erenic Glosarenik.
5.
Pengelolaan Tanah (land Management)
Dengan kandungan pasir yang dominan maka untuk
tindakan pengolahan tanah, dalam kegiatan pertanian perlu dilakukan usaha yang
lebih.Seperti menambah bahan mineral lainnya seperti liat dan debu.Sebab fraksi
debu, liat dan pasir merukan komposisi partikel penyusun tanah.bila telah
dilakukan penambahan bahan mineral lainnya, maka diberi pupuk kandang untuk
menambah unsure hara.
6.
Penggunaan
lahan dan Kesesuaian untuk pertanian dan non pertanian
Secara fisik kawasan pantai samas tidak cocok untuk
dijadikan sebagai lahan pertanian sebab kandungan pasir yang lebih dominan,
namun dengan usaha yang lebih lahan ini dapat dimanfaatkan sebagai lahan
pertanian.petani di pantai samas telah menerapkan pertanian yang berwawasan
lingkungan, yaitu pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Petani di
daerah ini telah membantu proses terbentuknya tanah. sehingga petani dapat
menanam tanaman hortikultura meskipun berada di sekitar pantai. untuk lahan
yang belum dimanfaatkan dengan kandungan pasir yang banyak maka dapat
dimanfaatkan untuk pertanian hidroponik.
Sedangkan untuk kegiatan non pertanian daerah ini
cocok untuk dijadikan sebagai kawasan agrowisata, sebab selain berwisata
pengunjung akan mendapatkan edukasi tentang pertanian. tidk hanya itu daerah
ini juga merupakan daerah penangkaran penyu.
B. Materi Non
Lapang
3.6
Museum Geologi
1.
Lokasi Objek PLT
(administrative dan geografis)
Secara
administrative museum geologi Bandung berada di Jalan Dipenogoro no 57,
Bandung.Secara Geografis berada pada koordinat
06º54'03,3" LS dan 107º37'16,9" BT.
2.
Informasi yang
Diperoleh dari museum tersebut yaitu:
·
Aktivitas geologi
zaman purba
·
Proses pembentukan
permukaan bumi
·
Proses kegiatan
geologi oleh manusia
·
Pemanfaatan geologi
bagi kehidupan manusia
·
Kerusakan geologi
oleh manusia
·
Alat-alat geologi
yang digunakan manusia
3.7 Balai Besar Sumber Daya
Lahan Pertanian
1.
Lokasi Objek PLT
(administrative dan Geografis)
BBSDLP Bogor terletak di Kampus
Penelitian Pertanian Cimanggu Jl. Tentara Pelajar No. 12 Cimanggu – Bogor Jawa Barat. Dan memiliki koordinat 6°34'36"S
- 106°47'21"E
2.
Informasi yang
Diperoleh dari BBSDLP tersebut yaitu:
BBSDLP mengatur beberapa balai-balai seperti Balai Lahan
Rawa, Balai Lingkungan, Balai Tanah, Balai Hidrologi. BBSDLP juga menjelaskan
tentang Klasifikasi Tanah di Indonesia. Jadi tanah tersebut di klasifikasikan
oleh penelitian morfologi dan klasifikasi tanah. Klasifikasi dilakukan untuk
optimalisasi penggunaan tanah, untuk mengetahui potensi suatu tanah pada suatu
daerah dan untuk meningkatkan tingkat produksi suatu tanaman. Klasifikasi tanah
juga bisa dilakukan untuk transfer teknologi dan informasi, jadi tanah dari
suatu daerah 1 sama sifat fisik dan kimianya dengan daerah 2. Klasifikasi
digunakan untuk mengelompokan tanah berdasarkan sifat pencirinya. Untuk mengetahui jenis tanah di Indonesia
maka dilakukanlah klasifikasi. Jadi setiap negara akan mengirim klasifikasi
tanahnya jadi bisa terjadi transfer teknologi antar suatu negara. Klasifikasi Tanahadalah
Usaha membeda-bedakan ataupun mengelompokkan tanah
berdasarkan sifat pencirinya.TujuanKlasifikasi
Tanah untuk mengetahui sifat dan ciri
tanah pada masing-masing kelompok tanah (kelas tanah) sehingga memudahkan
pengguna tanah untuk mengelola tanah tersebut agar dapat berproduksi secara
optimal
C.
Materi
Wisata
3.7
Situs candi
Borobudur
1.
Lokasi Objek PLT
(administrative dan Geografis)
Secara
administrative candi Borobudur terletak di
DesaBorobudur, Kec. Borobudur, Kab. Magelang Jawa Tengah.
2.
Kesan Setelah
Mengunjungi objek wisata tersebut
Tentunya sangat terkesan, sangat bersyukur bisa
melihat candi Borobudur untuk pertamakalinya yang pernah masuk dan menjadi 7
keajaiban di dunia.Dengan susunan batu yang penuh ukiran, menjadi bukti dari
mahakarya leluhur yang pernah ada.Tidak hanya itu dalam kegiatan ini merupakan
kesempatan untuk mengasah kemampuan bahasa inggris untuk berinteraksi dengan
turis walau hanya sekedar meminta untuk berfoto bersama.
3.8 Taman
Impian Jaya Ancol
1.
Dimana Lokasi Objek
Wisata (administratif dan Geografis )
Taman Impian Jaya Ancol terletak di Jl. Pasir Putih
Raya Blok E 5 Jakarta 14430 Jakarta Utara.
2. Bagaimana
kesan saudara setelah mengunjungi objek wisata tersebut:
- Objek wisata ini merupakan daerah marin yang dijadikan
objek wisata laut diamana tempat ini memiliki panorama alam yang indah. Daerah
ini mempunyai lingkungan yang terjaga dan bersih tempat ini merupakan daerah
yang cocok sekali digunakan sebagai tempat refreshing dan mengajarkan keindahan
laut buatan Tuhan.
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesan-kesan
Kegiatan ini memberikan banyak
pengetahuan kepada saya dan para mahasiswa lain dimana kita dapat terjun
langsung ke daerah yang menjadi keunggulan di suatu tempat sebagi pertanian
yang diunggulkan. Dengan PLT ini juga mahasiswa bisa saling menjaga keakraban
dan mengetahui tempat yang belum pernah dikunjungi dan sebagai rekreasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar